Penyebab terjadinya guruh telah menjadi subjek spekulasi dan penelitiaan ilmiah pada abad ketiga Masehi, kemudian muncul berbagai teori-teori lain mengenai terjadinya guruh. Namun, sekitar pada abad 20, diperoleh kesepakatan dari berbagai spekulasi ilmu pengetahuan dan pendapat penelitian ilmiah, terjadinya guruh diakibatkan gelombang kejut suara yang terjadi akibat pemanasan dan pemuaian udara yang sangat cepat pada waktu dilalui oleh tangkapan kilat.
Penyebab terjadinya guruh itu sendiri karena tangkapan atau sambaran kilat tersebut mengakibatkan udara berubah menjadi gas dengan bagian tertentu dari partikel terionisasi (plasma) yang kemudian meledak. Fenomena alam ini terjadi pada waktu bersamaan dengan terjadinya petir. Meskipun sebenarnya terjadi secara bersamaan, namun cahaya kilat akan terlihat terlebih dahulu daripada suara guruh. Hal ini disebabkan, karena cahaya lebih cepat merambat daripada suara. Kecepatan cahaya = 186.000 mil/299.792 km/detik, sedangan kecepatan suara = 700 mil/1.126 km/jam (tergantung kelembapan, temperatur serta tekanan udara).
Terdapat cara untuk mengukur dan mengetahui jarak petir dari kita. Salah satunya dengan cara ini. Pertama-tama hitung berapa detik saat anda melihat kilat petir sampai Kamu mendengar suara geledek. Lalu bagi 3 untuk mengetahui jarak dalam Kilometer, atau bagi 5 untuk mengetahui jarak dalam Mil.
Contoh:
Kamu melihat kilatan petir, Trus 12 detik kemudian Kamu mendengar suaranya yg menggelegar membahana badai. Jadi jarak petir dengan kamu adalah 12/3 = 4 km ( ± kurang lebih).
Mengerti ?
Ketika kilat menyala, pada saat itu juga kita langsung melihatnya, iya kan? Karena apa? Karena kecepatan cahaya sangat tinggi, yaitu 299.792.458 meter perdetik. Hampir tidak ada delay untuk mencapai mata kita. Tetapi, kecepatan suara hanya 331 meter perdetik. Alhasil, beberapa saat setelah kilat menyala, suaranya baru menggelegar. Oleh karena itu, jarak petir dengan pendengar suara guruh sekitar 1 kilometer setiap tiga detik. Tahukah anda? Kalau guruh jarang terdengar pada jarak lebih dari 25 kilometer.
Saya jelaskan lagi, mengapa harus 1 km atau 1000 m setiap 3 detik, dan mengapa kecepatan bunyi 331m/detik?
Saya tadi bilang 3 detik = 1km.
Misal ada petir 3 detik, jadi 3 detik di kali 331 = 991meter. Hampir 1 km, bukan ?
Saya ganti saja 3 = 1km agar mudah menghitungnya.
Cara menghitung seperti itu agar kita bisa mengitung secara spontan saja kalau liat petir yang kadang membuat kita panik. Seharusnya yang paling mendekati yaitu 3.33 detik, tetapi agar singkat kita bulatkan 3 detik saja
0 komentar:
Posting Komentar